Minggu, 14 Agustus 2016

Resiko Operasi Caesar Bagi Ibu dan Bayi

Resiko dari Operasi Sesar

Resiko dari Operasi Sesar. Operasi sesar adalah operasi untuk mengeluarkan bayi lewat dinding perut yang di bedah. Operasi tersebut dilakukan oleh berbagai faktor misalnya trauma, tidak menyakitkan, ingin cepat berlangsung. Pelaksanaan sesar dilakukan sekitar 30 menit-2 jaman. Dan jika operasi sesar mempunyai kemudahan untuk melahirkan bayi, tetapi mempunyai resiko yang buruk terhadap ibu maupun bayi yang di lahirkan.
  
Adapun Resiko dari Operasi Sesar banyak yang menyepelekan hal tersebut, karena wanita lebih banyak memilih sesar untuk kemudahan saat melahirkan. Baiklah, lihat saja apa-apa saja Resiko dari Operasi Sesar berikut ini:

Resiko Operasi Sesar bagi Ibu

Operasi caesar yang gagal dapat mengakibatkan berisiko kematian pada ibu. Di AS, tingkat kematian pada caesar atas kemauan sendiri adalah 5,9 per 100.000 kelahiran, dibandingkan 2,1 pada persalinan normal. Masa pemulihan yang lebih lama, bisa sampai 6 minggu atau lebih. Risiko infeksi pasca pembedahan yang berkisar antara 2-15%. Infeksi terutama pada saluran kencing dan lebih sering terjadi pada ibu yang kegemukan. Frekuensi peredarahan yang lebih tinggi. Mengalami masalah pada plasenta, ruptur kandungan dan pertumbuhan janin di luar rahim (ectopic) pada kehamilan berikutnya. Penundaan pemberian ASI dan jalinan hubungan emosi ibu-anak karena adanya luka operasi dan pengaruh obat bius. Bayi hasil operasi caesar biasanya langsung ditempatkan di ruang observasi.

Terlepas dari banyaknya permintaan untuk persalinan caesar, sebenarnya prosedur ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Persalinan caesar memiliki risiko kematian ibu 3 kali lebih besar dibandingkan persalinan normal. Angka kematian langsung akibat persalinan caesar adalah 5,8 dari setiap seratus ribu persalinan.

Selain itu, anggapan bahwa melahirkan normal jauh lebih sakit dibandingkan melahirkan caesar juga tidak sepenuhnya benar. Persalinan dengan bedah caesar memiliki angka kesakitan sekitar 27,3 persen lebih tinggi dibandingkan persalinan normal. Peningkatan risiko akibat persalinan caesar adalah:
  1. Kemungkinan 5 kali lebih besar untuk mengalami henti jantung.
  2. Kemungkinan 3 kali lebih besar untuk dilakukan pengangkatan rahim atau histerektomi karena terjadi pendarahan sebagai komplikasi persalinan caesar.
  3. Kemungkinan 3 kali lebih besar untuk mengalami infeksi masa nifas. 
  4. Kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami sumbatan pembuluh darah.

Resiko Operasi Sesar bagi Bayi

Persalinan caesar ternyata tidak hanya memengaruhi kondisi ibu, tapi juga bayi yang dilahirkan. Risiko kematian bayi, risiko gangguan pernafasan bayi, risiko gangguan otak bayi dan risiko trauma bayi menjadi 3,5 kali lebih besar dibandingkan persalinan normal.

Bahkan ketika bayi Anda yang dilahirkan caesar tidak mengalami masalah di atas, persalinan caesar memiliki dampak cukup besar terhadap daya tahan tubuh anak. Prof. Patricia Lynne Conway, Adjunct Associate Professor, School of Biotechnology and Biomolecular Science di The University of New South Wales mengatakan bahwa berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan komposisi mikrobiota saluran cerna pada bayi yang dilahirkan secara caesar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan normal. 
Padahal mikrobiota memiliki peranan penting dalam pematangan sistem daya tahan tubuh bayi, khususnya dalam membentuk toleransi oral (mulut) dan mengurangi risiko alergi. Ini bisa memengaruhi daya tahan tubuh bayi karena meski sistem imunitas usus telah matang pada bayi yang lahir cukup bulan, namun fungsi perlindungan ususnya memerlukan rangsangan kolonisasi bakteri pada awal kehidupan bayi.

Bayi lahir caesar membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan bayi yang lahir normal. “Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi-bayi yang lahir caesar memiliki waktu pembentukan mikrobiota saluran cerna yang tertunda serta memiliki risiko lebih tinggi akan berbagai jenis penyakit,” ujar Prof. Conway.
  
Bayi hasil caesar berpeluang lebih tinggi mengalami gangguan pernafasan (neonatal respiratory distress). Risiko mengidap asma juga lebih besar pada bayi hasil caesar. Risiko bayi terkena pisau bedah. Risiko kelahiran prematur. Seringkali, sulit untuk menghitung umur bayi yang sebenarnya. Bila bayi ternyata masih berumur di bawah 36 bulan maka akan ada risiko karena kelahiran prematur, seperti masalah pernafasan, suhu tubuh dan pencernaan.

Setelah melihat banyaknya Resiko dan Dampak Buruk dari Operasi Sesar, maka kami menyarankan anda untuk sebaiknya menghindari persalilan sesar. Selain harga operasinya yang mahal juga mempunyai danpak yang buruk.. 

13 Resiko Operasi Caesar Bagi Ibu dan Bayi :

Operasi Caesar memang salah satu jenis operasi yang sudah umum. Memang biasanya dilakukan pada ibu yang akan melakukan persalinan atau melahirkan. Tujuannya jelas, untuk menyelamatkan nyawa si jabang bayi dan juga ibundanya jika dilakukan dengan kelahiran normal. Oleh sebab operasi ini menyangkut kedua nyawa sekaligus, dalam penggolongan operasi caesar di masukkan pula ke dalam operasi besar.

Namun, mengapa operasi ini sangat diminati ? 

Operasi besar ini melakukan proses pembedahan yang cukup besar, yakni dari dinding perut sampai dengan rahim. Membayangkan saja sudah ngeri. Namun memang metode kelahiran ini menjadi pilihan bagi sebagian orang. Benar, memang banyak orang kaya, berdompet tebal, lebih memilih melakukan proses kelahiran dengan tema operasi Caesar. Dari segi biaya, operasi ini tergolong cukup mahal. Sebab calon ibunda yang melakukan operasi ini tidak akan merintih kesakitan saat menjalankan operasi. Di berikannya obat bius memang cukup efektif untuk menjaga dari rasa sakit.

Namun sebenarnya kelahiran dengan caesar, cukup mengandung resiko. Berikut ini diantaranya :

1. Masalah baru seputar operasi

Operasi Caesar meski di nilai cukup aman, namun bukan berarti tak akan terjadi masalah seputar operasi. Misalnya seperti masalah obat-obatan yang di lakukan untuk pembiusan, atau obat obatan yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. Rasa sakit pasien yang melakukan operasi Caesar akan terasa ketika pasca operasi. Bahaya operasi caesar ini harus bisa dengan cepat ditangani agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Muncul resiko alergi dan infeksi

Beberapa orang yang melakukan operasi caesar, akan di berikan beberapa antibiotik dalam rangka masa penyembuhan dan pemulihan. Hal ini tidak mustahil untuk terjadi resiko infeksi dan alergi terhadap zat antibiotik tersebut. Secara mekanisme, tubuh mampu menciptakan antibiotik sendiri. Jika antibiotik tersebut memiliki sifat tidak sesuai pada tubuh pasien, yang akan terjadi adalah alergi.

Resiko alergi dan infeksi ini dapat terjadi karena :
  • pantangan makanan ibu hamil
  • makanan yang dapat menyebabkan keguguran
  • bahaya gigi berlubang bagi ibu hamil

3. Pendarahan akan lebih tinggi

Operasi Caesar meliputi pembedahan bagian perut sampai rahim. Banyaknya kulit yang akan disayat, maka  banyak pula darah yang akan mengucur keluar. Hal inilah yang akan memicu pendarahan lebih tinggi. Kondisi ini akan mengakibatkan sang ibunda menderita anemia, sehingga perlu dilakukan transfusi darah segera.

Beberapa kondisi tersebut juga bisa mengakibatkan wanita mengalami pendarahan :
  • hamil anggur
  • proses kuret janin tidak berkembang
  • gejala kehamilan ektopik terganggu

4. Biaya kelahiran ‘membengkak'

Biaya yang akan anda keluarkan demi melakukan operasi ini memang tergolong mahal. Alat yang di gunakan harus lengkap, dan dokter yang menangani harus benar benar berpengalaman (menilik salah satu operasi besar). Bukan hanya itu, proses pemulihan dan penyembuhan pasien juga akan lebih lama, sehingga ia terpaksa tinggal di rumah sakit dalam waktu panjang pula. Itulah yang menyebabkan pembengkakan biaya.

5. Rasa sakit caesar lebih lama

Melakukan operasi Caesar menggunaka obat bius. Oleh sebab itu, ketika berlangsungnya operasi tidak akan terasa sakit sama sekali. Namun ketika masa biusan habis, akan sangat sakit. Bahkan rasa sakit tersebut bertahan lebih lama dari pasien yang melakukan persalinan normal. Hal ini sangat memberatkan bagi sang bunda dalam menjaga si jabang bayinya.

Tidak hanya operasi caesar, beberapa kondisi dengan rasa sakit yang luar biasa saat kehamilan, merupakan tanda :
  • tanda tanda akan melahirkan
  • flek bercak darah saat hamil
  • gejala endometriosis

6. Muncul masalah pada organ lain

Area pembedahan operasi Caesar di mulai dari perut sampai rahim. Secara otomatis, organ lain yang tidak berpengaruh seperti usus besar, kandung kemih, otot otot rahim juga akan ikut andil. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya fungsi organ lain. Seperti resiko melemahnya usus besar dan otot rahim serta pembentukan darah beku di kaki dan panggul.

Gangguan organ lain juga bisa disebabkan oleh :
  • hipertensi dalam kehamilan
  • bahaya aborsi
  • efek samping pil KB

7. Resiko Caesar kembali Hingga Kemandulan

Pasien yang melakukan proses kelahiran dengan Caesar, biasanya pada kelahiran selanjutnya juga melalui bedah saecar pula. Hal ini di sebabkan karena kemungkinan resiko adanya plasenta yang tertahan. Pasien yang melakukan operasi Caesar akan melukai beberapa organ lain terlebih organ reproduksi. Hal ini sangat rawan sekali terhadap susahnya terjadi kehamilan. Oleh sebab itu resiko wanita yang melakukan bedah Caesar akan memiliki resiko kemandulan lebih tinggi dari pada yang melakukan persalinan normal.

8. Meningkatkan masalah pernafasan Bayi

Masalah pernafasan (neonatal respiratory distress) menjadi hal rawan namun cukup berbahaya bagi bayi. Salah satunya adalah lupanya bernafas. Hal ini di pandang cukup sepele, namun cukup mengkhawatirkan. Selain itu, masalah temperatur dan suhu untuk bayi baru yang memasuki dunia luar kandungan.

Kondisi gangguan pernafasan bayi juga bisa dipengaruhi oleh :
  • kelahiran prematur
  • bahaya polusi untuk ibu hamil
  • bahaya merokok saat hamil

9. Resiko kematian bayi tetap tinggi

Menurut penelitian yang di lakukan di Amerika Serikat, tingkat kematian pada wanita yang melakukan operasi bedah Caesar karena keinginan sendiri mencapai 5,9 per 100.000 kelahiran. Perbandingan tersebut disamakan dengan wanita yang melahirkan secara normal hanya 2,1 saja.

Kondisi kematian bayi ini juga banyak diakibatkan oleh :
  • bahaya bayi kuning
  • bahaya keputihan bagi ibu hamil
  • air ketuban sedikit saat hamil

10. Resiko infeksi lebih tinggi bagi wanita gemuk

Melakukan operasi bedah Caesar pada wanita gemuk ternyata lebih beresiko. Hal ini berkaitan dengan adanya masalah pasca operasi seperti adanya infeksi. Beberapa yang paling sering terjadi adalah infeksi pada saluran kencing. Bahaya obesitas bagi ibu hamil ini juga bisa terjadi karena :
  • bahaya ibu hamil makan mie instan
  • bahaya kafein bagi ibu hamil

11. Pemberian ASI yang tertunda

Ibunda yang melakukan operasi caesar akan mengalami masa pemulihan lebih lama. Hal ini disebabkan karena cukup banyak titik dan organ yang harus di sembuhkan. Selain itu, juga lebih sakit dalam waktu lama. Untuk mengurus diri sendiri saja terasa sulit. Apalagi masih harus menyusui anak. Obat-obatan yang di minum seperti obat bius untuk masa penyembuhan cukup beresiko jika sampai terminum (lewat asi) oleh bayi. Memerlukan waktu sedikit lama untuk bisa memulai menyusui.

12. Sistem imunitas bayi Caesar lebih lemah

Bayi yang dilahirkan secara normal memiliki komposisi mikrobiota saluran cerna yang cukup. Kandungan ini secara aktif akan menjadi imunnitas bayi terutama dalam oral dan mengurangi resiko alergi. Bahkan usus bayi memerlukan kolonisasi beberapa bakteri tertentu untuk mencapai perlindungan maksimal. Sedangkan bayi yang lahir melalui operasi Caesar memiliki kandungan mikrobiota lebih sedikit. Bahkan mereka memerlukan waktu 6 bulan untuk memiliki kandungan cukup mikrobiota yang setara dengan bayi yang lahir secara normal.

Semua ini telah teruji dalam penelitian Prof. Patricia Lynne Conway, Adjunct Associate Professor, School of Biotechnology and Biomolecular Science di New South Wales University.

13. Resiko terjadinya human error

Operasi merupakan salah satu kegiatan yang memperlukan ketepatan, kecekatan, dan ketelatenan tinggi. Dokter handal dalam operasi Caesar pasti pernah melakukan kesalahan atau biasa di sebut human error. Beberapa kisah mengenai human error dalam operasi Caesar adalah seperti ketertinggalan kasa di dalam perut rahim. Meskipun hal ini sangat sepele, adanya benda asing sebesar dan selunak kasa pun akan sangat menyakitkan jika tertinggal di dalam perut rahim usai melahirkan.

‘Kelupaan’ untuk mengambil hal tersebut merupakan murni tindak ketidaksengajaan. Kesalahan dokter bisa terjadi pada siapa saja, sekalipun ia adalah dokter handal. Untuk itu, terjadinya human error pada operasi Caesar cenderung lebih tinggi. Meskipunn  human error saat operasi caesar dapat terjadi, namun hal ini juag teteap ada pada resiko melahirkan normal setelah caesar.

Catatan Bagi yang Memilih Kelahiran Caesar

Ulasan di atas bukan berarti tidak membolehkan anda melakukan operasi Caesar. Hanya saja, beberapa hal besar tersebut mampu di jadikan pertimbangan yang cukup besar sebelum melakukan operasi bedah Caesar. Terlebih jika ini adalah kelahiran pertama anda. Melakukan operasi Caesar juga tidak sepenuhnya buruk. Hanya saja, jika anda bisa dan mampu melahirkan secara normal, mengapa tidak?

Sebenarnya, baik melahirkan Caesar dan normal akan mengalami rasa sakit yang sama. Hanya mungkin waktu yang berbeda dan lamanya rasa sakit. Sangat di sayangkan jika anda mampu dan cukup kuat kondisi tubuh bagus untuk melahirkan normal, namun memilih operasi Caesar karena rasa takut saat melahirkan.

Namun jika kondisi anda buruk. Bahkan kondisi bayi dikandungan anda yang mulai melemah. Maka satu-satunya tindakan untuk menyelamatkan keduanya ataupun salah satunya adalah melalui Caesar, tak apalah. Lakukan saja hal tersebut. Mungkin itulah yang terbaik, untuk semuanya. Terutama bagi sang bayi dan ibunda.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Blog Archive

Translate

Text Widget

Copyright © ILMU KESEHATAN | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com