Minggu, 14 Agustus 2016

Penyebab Janin Kekurangan Oksigen dalam Kandungan

8 Penyebab Janin Kekurangan Oksigen dalam Kandungan

Ada banyak sekali kebutuhan janin yang harus dicukupi oleh ibu hamil dimana salah satunya adalah oksigen. Oksigen merupakan kebutuhan dasar untuk seseorang supaya dapat bertahan hidup. Tanpa adanya oksigen yang mencukupi, maka keselamatan janin menjadi terancam bahkan hingga meninggal. Hal yang disayangkan disini adalah, kekurangan oksigen pada janin sering tidak disadari oleh ibu sehingga penanganan cenderung terlambat. Ada baiknya jika ibu hamil mengetahui gejala bayi kekurangan oksigen sehingga dapat mengantisipasi berbagai hal buruk yang dapat terjadi. Salah satu ciri bayi kekurangan oksigen adalah ketika gerakan bayi yang sebelumnya aktif menjadi nampak berkurang gerakannya.

Gejala bayi kekurangan oksigen dalam rahim juga dapat dideteksi dengan cara melakukan tes. Ketika anda memiliki tes skor yang rendah maka bisa jadi bayi dalam rahim anda tengah berada dalam kondisi kekurangan oksigen. Tes ini merupakan tes yang digunakan untuk menangkap respon dari bayi di dalam rahim. Jika janin kekurangan oksigen, sebaiknya kondisi ini tidak boleh disepelekan karena akibatnya bisa fatal yang bisa berakibat kematian. Untuk menghindari janin kekurangan oksigen ibu harus tahu apa saja yang menjadi penyebabnya, seperti berikut :

1. Karena penyakit

Janin yang berada di dalam rahim dapat mengalami kekurangan oksigen ketika ibu menderita penyakit tertentu. Salah satu jenis penyakit yang menyebabkan bayi dapat mengalami gejala tersebut adalah ketika ibu mengalami gagal jantung, diebetes mellitus atau karena hipertensi dalam kehamilan. Bukan hanya menjadi penyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan melainkan juga memicu komplikasi yang lain.

2. Plasenta yang jelek

Plasenta dengan sendirinya akan menua saat usia kehamilan sudah matang. Namun yang perlu diwaspadai adalah rusaknya plasenta saat usia kehamilan telah matang. Kondisi rusaknya plasenta merupakan kondisi yang harus dikhawatirkan karena bisa berdampak buruk pada bayi. Perlu diketahui jika fungsi plasenta bagi bayi adalah sebagai penghubung yang menyalurkan antara makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil kepada bayinya.

Dari plasenta inilah beragam gizi serta nutrisi bisa didapatkan termasuk di dalamnya adalah sebagai perantara oksigen. Ketika plasenta rusak maka sudah pasti jika bagi akan mengalami kekurangan gizi, nutrisi serta oksigen yang merupakan elemen-elemen penting untuk hidup.

3. Kelahiran yang terlalu lama

Janin yang terlalu lama berada di dalam perut ibu dapat menyebabkan janin lemas akibat kekurangan oksigen. Dalam hal ini biasanya pihak medis akan mengambil langkah berupa tindakan operasi jika bayi tidak segera lahir dalam batas waktu tertentu. Persalinan yang terlalu lama juga dapat membuat janin stress sehingga berbahaya bagi keadaan bayi di dalam kandungan.

4. Ibu gemar merokok

Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang tidak hanya buruk bagi diri sendiri melainkan juga buruk bagi para perokok pasif. Bukan hanya itu, bahaya merokok saat hamil juga dapat menyebabkan bayi di dalam rahim bermasalah bahkan dapat memicu terjadinya kekurangan oksigen pada bayi. Hal ini dikarenakan asap rokok yang terhisap oleh ibu hamil, akan masuk pula ke tubuh janin.

Kejadian ini juga membuat janin mengalami gangguan paru-paru, jantung dan beragam gangguan kesehatan yang lain. Selain bahaya asap rokok, ibu hamil juga harus waspada pada polusi udara yang sama buruknya dengan asap rokok. Akan lebih baik jika ibu mengenakan masker untuk melindungi sistem pernapasannya dari polusi udara secara langsung.

5. Karena terbentuknya simpul tali pusat

Terlilitnya tali pusat pada tubuh bayi dapat memicu janin mengalami kekurangan oksigen di dalam rahim. Kejadian ini dapat dipicu oleh bayi yang terlalu aktif ketika berada di dalam perut.

6. Penggunaan obat

Ketika kondisi kehamilan, ada baiknya ibu hamil mengkonsumsi obat-obatan melalui konsultasi pada dokter terlebih dahulu. Berkonsultasi pada dokter menghindarkan anda dari beragam masalah terutama yang menyangkut kesehatan sang janin. Mengkonsumsi obat-obatan seperti obat penenang, obat anti depresi atau mungkin obat tidur ternyata menjadi salah satu pemicu janin kekurangan oksigen di dalam rahim ibu.

Bagi ibu yang mengalami banyak tekanan, sebaiknya berkonsultasi pada dokter ahli kandungan atau akan lebih baik jika anda menemukan teman sharing yang tepat sehingga dapat membuat anda lebih merasa nyaman.

7. Akibat ketuban pecah lebih awal

Air ketuban yang pecah lebih awal ternyata juga bisa membuat janin kekurangan oksigen. Air ketuban merupakan pelindung bagi bayi supaya terhindar dari infeksi. Ketuban yang pecah lebih awal dapat menyebabkan komplikasi bagi janin. Selain karena pecah lebih dini, air ketuban yang merembes keluar juga dapat menjadi penyebab janin kekurangan oksigen karena air ketuban yang semakin sedikit sebagai pelindung rahim.

8. Tercekik tali pusat

Penyebab lain dari bayi kekurangan oksigen adalah karena tercekik tali pusat. Untuk mengatasi hal ini, biasanya pihak medis akan menyarankan operasi caesar.

Setiap ibu hamil tentu mengharapkan anaknya akan terlahir secara sehat dengan proses persalinan yang lancar. Namun ada beberapa kebiasaan buruk serta faktor-faktor lain yang menyebabkan bayi mengalami gangguan dimana salah satunya adalah kekurangan oksigen.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Blog Archive

Translate

Text Widget

Copyright © ILMU KESEHATAN | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com