Kamis, 04 Agustus 2016

Pengertian Bidan Sebagai Pelaksana


Pengertian Bidan

Bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Tugas yang diemban oleh bidan, berguna untuk kesejahteraan manusia. Dalam tugasnya terdapat pelayanan kebidanan, yaitu pelayanan profesional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, diberikan kepada wanita dalam kurun waktu masa reproduksi, ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas dan KB.

Bidan memiliki beberapa peranan, salah satunya peranan sebagai pelaksana.  Bidan sebagai pelaksana maksudnya merupakan profesi yang tugasnya merupakan pengaplikasian ilmu secara langsung dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat. Bidan melaksanakannya sebagai tugas mandiri, kolaborasi / kerjasama dan ketergantungan (rujukan).

Peran Bidan Sebagai Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 kategori tugas, yaitu :
  • Tugas mandiri

1.      Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
  • Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi asuhan kebutuhan klien.
  • Menentukan diagnosa
  • Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
  • Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
  • Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
  • Membuat rencana tindak lanjut kegiatan / tindakan.
  • Membuat catatan dan laporan kegiatan / tindakan.
2.      Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien.
  • Mengkaji satus kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pra nikah.
  • Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar.
  • Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas dasar bersama klien.
  • Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.
  • Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.
  • Menbuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
3.      Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
  • Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.
  • Menentukan diagnose kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.
  • Menyusun rencana  asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
  • Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.
  • Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.
4.     Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan                       klien/keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien yang dalam masa persalinan.
  • Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.
  • Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai denagn rencana yang telah disusun.
  • Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan.
  • Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan sesuai dengan prioritas.
  • Membuat asuhan kebidanan.

5.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
  • Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.
  • Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
  • Menyusun rencana asuhan  kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuaidengan rencana yang telah disusun
  • Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
  • Membuat rencana tindak lanjut.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

6.      Memberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas
  • Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
  • Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
  • Menevaluasi bersama klien asuhan kebidanana yang telah diberikan
  • Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien
  • Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan
7.      Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga            berencana (KB).
  • Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada PUS/WUS.
  • Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan
  • Menyusun rencana pelayanan KB sesuai dengan prioritas masalah
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
  • Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
  • Membuat rencana tindak lanjut pelayana bersama klien
  • Membuat pencatatan dan pelaporan

8.     Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita                 dalam masa klimakterium dan menopause.
  • Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien
  • Menentukan diagnosa, pragnosa, prioritas dan kebutuhan asuhan
  • Menyusun rencana asuhan sesuai dengan prioritas masalah
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai denagn rencana
  • Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
  • Membuat pencatatan dan pelaporan

9.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan  melibatkan keluarga.
  • Mengkaji status kesehatan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita
  • Menetukan diagnose dan prioritas masalah
  • Menyyusun rencana asuhan sesuai dengan proiritas masalah
  • Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
  • Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
  • Membuat catatan dan pelaporan.

Tugas Kolaborasi

1.      Menerapkan manajemen  kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi                  dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatdaruratan yamg memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawat daruratan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien.
  • Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien.
  • Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
  • Membuat rencana tindaklanjut bersama klien.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan.


2.     Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama               pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan kegawatdaruratan yang  memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.
  • Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
  • Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertongan pertama.
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan.


3.     Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan                     keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi           dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan keadaan kegawatdaruratan.
  • Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
  • Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi.
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan.


4.   Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan         pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan keadaan kegawatdaruratan.
  • Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
  • Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
  • Membuat pencatatan dan laporan.


5.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan yang mengalami             komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan                 kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan keadaan kegawatdaruratan.
  • Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai sesuai prioritas.
  • Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.
  • Membuat pencatatan dan laporan.

6.     Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi yang mengalami komplikasi               serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan                  keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratanyang memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan priorita ssesuai dengan faktor risiko dan keadaan kegawatdaruratan.
  • Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
  • Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
  • Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
  • Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan.

Tugas Merujuk

1.    Menerapan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi                          keterlibatan    klien dan keluarga.
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan di ruang lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan
  • Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien atau keluarga
  • Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.


2.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan risiko                tinggi dan kegawatdaruratan .
  • Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.
  • Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas.
  • Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
  • Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.


3.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan                penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
  • Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
  • Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

4.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas                    dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
  • Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
  • Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
  • Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi

5.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada bayi baru lahir dengan                  kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Mengkaji adanya penyulit dan keadan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
  • Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan tindakan
  • Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.


6.    Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada anak balita dengan                        kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga
  • Mengkaji adanya penyulit dan keadan kegawatdaruratan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
  • Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
  • Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan tindakan
  • Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
  • Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

 FUNGSI BIDAN SEBAGAI PELAKSANA
  • Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga dan masyarakat remaja masa pra perkawinan.
  • Melakukan asuhan  kebidanan bagi ibu hamil normal, kehamilan dengan kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan resiko tinggi.
  • Menolong persalinan normal.
  • Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan resiko tinggi.
  • Melakukan asuhan kebidanan bagi ibu nifas.
  • Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
  • Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pra-sekolah.
  • Memberikan pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
  • Mmberikan bimbingan dan penyuluhan kesehatan terhadap gangguan sistem reproduksi termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menupause sesuai dengan wewenangnya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Blog Archive

Translate

Text Widget

Copyright © ILMU KESEHATAN | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com