Pengertian Bayi Prematur
Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir. (Donna L Wong 2004)
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelu minggu ke 37, dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek. (Nelson. 1998 dan Sacharin, 1996)
Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus.
Etiologi
a) Faktor Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus, misalnya pada pemisahan premature, pelepasan plasenta dan infark dari plasenta.
b) Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomi antosomal), fetus multi ganda, cidera radiasi (Sacharin. 1996).
* Faktor yang berhubungan dengan kelahiran premature :
- Kehamilan
- Malformasi Uterus
- Kehamilan ganda
- Pre eklamsia
- Riwayat kelahiran premature
- Penyakit
- Diabetes Maternal
- Hipertensi Kronik
- UTI
- Penyakit akut lain
- Sosial Ekonomi
- Tidak melakukan perawatan prenatal
- Status sosial ekonomi rendah
- Mal nutrisi
- Kehamilan remaja
* Faktor Persalinan Prematur :
- Factor Demografik
- Ras
- Usia (<> 40 tahun)
- Status sosio ekonomi rendah
- Belum menikah
- Tingkat pendidikan rendah
- Factor Medis
- Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
- Abortus trimester kedua (lebih dari 2x abortus spontan atau elektif)
- Anomali ( kelainan uterus) uterus
- Penyakit-penyakit medis (diabetes, hipertensi)
- Resiko kehamilan saat ini :
Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB kecil, masalah-masalah plasenta (misal : plasenta previa, solusio plasenta)
- Factor Perilaku dan Lingkungan
- Nutrisi buruk
- Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
- Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya (mis. kokain)
- Jarang / tidak mendapat perawatan prenatal
- Faktor Resiko Potensial
- Stres
- Iritabilitas uterus
- Perestiwa yang mencetuskan kontraksi uterus
- Perubahan serviks sebelum awitan persalinan
- Ekspansi volume plasma yang tidak adekuat
- Defisiensi progesteron
- Infeksi
Penyebab Dari Persalinan Prematur
- Komplikasi medis maupun obstetrik
Kurang lebih sepertiga dari kejadian persalinan prematur disebabkan hal-hal yang berkaitan dengan komplikasi medis ataupun obstetrik tertentu misalnya pada perdarahan antepartum / hipertensi dalam kehamilan.
Faktor gaya hidup :
- Kebiasaan merokok.
kenaikan BB ibu selama hamil yang kurang , serta penyalahgunaan obat (kokain) dan alkohol merupakan faktor yang berkaitan dengan gaya hidup seseorang yang bisa dihubungkan dengan persalinan prematur .
- Infeksi dalam air ketuban (amniotic fluida infection)
Infeksi dalam choriomniotic yang disebabkan sebagai jenis mikroorganisme pada alat reproduksi wanita dikaitkan dengan kejadian persalinan preterm.
- Gejala Klinis Dari Persalinan Preterm
Tanda-tanda klinis dari persalinan preterm didahului dengan adanya kontraksi uterus dan rasa menekan pada panggul (manstrual like cramp, low back pain) kemudian diikuti dengan keluarnya cairan vagina yang mengandung darah.
- Patofisiologi
Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan mencari faktor resiko mayor atau minor.
Faktor resiko minor ialah penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 12 minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus pada trimester I lebih dari 2 kali.
Faktor resiko mayor adalah kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar atau memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas uterus.
Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor resiko mayor atau bila ada 2 atau lebioh resiko minor atau bila ditemukan keduanya. (Kapita selekta, 2000 : 274)
Klasifikasi pada bayi premature :
- Bayi prematur digaris batas
- 37 mg, masa gestasi
- 2500 gr, 3250 gr
- 16 % seluruh kelahiran hidup
- Biasanya normal
Masalah :
· Ketidak stabilan
· Kesulitan menyusu
· Ikterik
Penampilan :
· Lipatan pada kaki sedikit
· Payudara lebih kecil
· Lanugo banyak
· Genitalia kurang berkembang
- Bayi Prematur Sedang
- 31 mg – 36 gestasi
- 1500 gr – 2500 gram
Masalah :
· Ketidak stabilan
· Pengaturan glukosa
· Ikterik
· Anemia
· Infeksi
· Kesulitan menyusu
· Penampilan :
· Seperti pada bayi premature di garis batas tetapi lebih parah
· Kulit lebih tipis, lebih banyak pembuluh darah yang tampak
- Bayi Sangat Prematur
- 24 mg – 30 mg gestasi
- 500 gr – 1400 gr
- 0,8 % seluruh kelahiran hidup
Penampilan :
· Kecil tidak memiliki lemak
· Kulit sangat tipis
· Kedua mata mungkin berdempetan
Karakteristik Bayi Prematur :
- Ekstremitas tampak kurus dengan sedikit otot dan lemak sub kutan
- Kepala dan badan disporposional
- Kulit tipis dan keriput
- Tampak pembuluh darah di abdomen dan kulit kepala
- Lanugo pada extremitas, punggung dan bahu
- Telinga lunak dengan tulang rawan min dan mudah terlipat
- Labia dan clitoris tampak menonjol
- Sedikit lipatan pada telapak tangan & kaki
Kondisi Yang Menimbulkan Masalah Bayi Prematur
- Sistem Pernapasan
- Otot-otot pernapasan susah berkembang
- Dinding dada tidak stabil
- Produksi surfaktan penurunan
- Pernafasan tidak teratur dengan periode apnea dan ajanosis
- Gag reflek dan batuk
- Sistem Pencernaan
- Ukuran Lambung Kecil
- Enzim penurunan
- Garam Empedu Kurang
- Keterbatasan mengubah glukosa menjadi glikogen
- Keterbatasan melepas insulin
- Kurang koordinasi reflek menghisap dan menelan
- Kestabilan Suhu
- Lemak subkutaneus sedikit, simpanan glikogen & lipid sedikit
- Kemampuan menggigil meningkat
- Aktivitas kurang
- Sistem Ginjal
- Ekskresi sodium meningkat
- Kemampuan mengkonsentrasi & mengeluarkan urin menurun
- Jumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk protein, as. Amino & sodium
- Sistem Syaraf
- Respon untuk stimulasi lambat
- Reflek menghisap & menelan kurang
- Reflek batuk lemah
- Infeksi
- Pembentukan antibodi kurang
- Tidak ada munoglobulin M
- Kemotaksis terbatas
- Opsonization penurunan
- Hypo fungsi kel. Axrenal
- Fungsi Liver
- Kemampuan mengkonyugasi bill
- Penurunan Hb setelah lahir
Komplikasi Umum Pada Bayi Prematur
- Sindrom Gawat Napas (RDS)
Tanda Klinisnya : Mendengkur, nafas cuping hidung, retraksi, sianosis, peningkatan usaha nafas, hiperkarbia, asiobsis respiratorik, hipotensi dan syok
- Displasin bronco pulmaner (BPD) dan Retinopati prematuritas (ROP)
Akibat terapi oksigen, seperti perporasi dan inflamasi nasal, trakea, dan faring. (Whaley & Wong, 1995)
Dampak Dari Bayi Yang Lahir Prematur
- Dampak jangka pendek
Dampak jangka pendek dikaitkan dengan pematangan paru-paru janin yang belum sempurna
Bayi prematur yang lahir lebih tua (32-34 minggu) dan mempunyai BB lebih besar masih juga mempunyai resiko jangka pendek berupa RDS(respiratory distress syndrome)
- Dampak jangka panjang
§ Allen dkk : bayi yang lahir usia kehamilan 23-24 minggu yang berhasil diselamatkan menunjukkan kelainan otak yang cukup berat
§ Hack dkk : melakukan pengamatan pada anak yang lahir dengan berat 750 gr sampai dengan usia sekolah ternyata mereka mempunyai masalah dalam keterampilan
§ 45% bayi prematur yang hidup memerlukan sarana pendidikan khusus , 21% mempunyai IQ <70 dan banyak yang mengalami hambatan pertumbuhan serta daya penglihatan dibawah normal
- Dampak dalam segi ekonomi dari persalinan preterm
Perawatan bayi preterm dengan berat lahir <2500 gr memerlukan biaya 8 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi normal , sedangkan bila berat lahir <1500 gr memerlukan biaya >16 kali dibanding bayi normal.
- Upaya Pencegahan Dalam Masalah Yang Berkaitan Dengan Persalinan Preterm
Salah satu alternatif pendekatan yang sudah pernah di lakukan denga angka keberhasilan yang cukup memadai adalah :
suatu program pencegahan yang melakukan intervensi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang obstetri dan neonatologi.
- Pencegahan Primer
Pencegahan yang menekankan pada eradikasi infeksi alat kelamin,eliminasi faktor resiko,persalinan preterm yang lain, dan edukasi pada ibu-ibu dengan resiko sebelum tanda-tanda persalinan timbul.
- Pencegahan Skunder
Pencegahan yang menggunakan indikator-indikator klinis, laboratorik,serta biokimiawi,untuk meramalkan terjadinya persalinan pada kasus-kasus persalinan preterm membakat dengan ketuban yang masih utuh. Bila nilai dari indikator-indikator tersebut di atas masih belum melampaui cut off yang di persyaratkan, maka pemberian obat tokolitik masih berguna untuk menunda persalinan dan meningkatkan usia hamil sert berat lahir.
- Pencegahan Tersier
Pencegahan yang khususnya di tujukan pada kasus persalinan preterm pada fase lanjut dimana sudah tidak mungkin lagi di cegah.keadaan ini di tandai dengan tanda-tanda klinis, laboratorik, dan biokimiawi yang sudah melampaui cut off yang di persyaratkan. Pada kondisi tersebut, upaya pencegahan di tujukan terutama pada pencegahan terhadap trauma persalinan dan hipoksia intrauterin untuk mengurangi resiko morbiditas perinatal.pada pencegahan tingkat ini, yang harus di lakukan adalah merencanakan persalinan yang aman,untuk bayi prematur dengan cara yang tepat, di tangan yang ahli, di saat yang tepat, serta di tempat yang memadai untuk perawatan intensif.
- Kesimpulan
Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik.Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996).Melakukan Upaya Pencegahan Dalam Masalah Yang Berkaitan Dengan Persalinan Preterm
- Pencegahan Primer
Pencegahan yang menekankan pada eradikasi infeksi alat kelamin,eliminasi faktor resiko,persalinan preterm yang lain, dan edukasi pada ibu-ibu dengan resiko sebelum tanda-tanda persalinan timbul.
- Pencegahan Skunder
Pencegahan yang menggunakan indikator-indikator klinis, laboratorik,serta biokimiawi,untuk meramalkan terjadinya persalinan pada kasus-kasus persalinan preterm membakat dengan ketuban yang masih utuh. Bila nilai dari indikator-indikator tersebut di atas masih belum melampaui cut off yang di persyaratkan, maka pemberian obat tokolitik masih berguna untuk menunda persalinan dan meningkatkan usia hamil sert berat lahir.
- Pencegahan Tersier
Pencegahan yang khususnya di tujukan pada kasus persalinan preterm pada fase lanjut dimana sudah tidak mungkin lagi di cegah.keadaan ini di tandai dengan tanda-tanda klinis, laboratorik, dan biokimiawi yang sudah melampaui cut off yang di persyaratkan. Pada kondisi tersebut, upaya pencegahan di tujukan terutama pada pencegahan terhadap trauma persalinan dan hipoksia intrauterin untuk mengurangi resiko morbiditas perinatal.pada pencegahan tingkat ini, yang harus di lakukan adalah merencanakan persalinan yang aman,untuk bayi prematur dengan cara yang tepat, di tangan yang ahli, di saat yang tepat, serta di tempat yang memadai untuk perawatan intensif.
- Kritik dan saran
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna sehingga kami perlu kritik dan saran yang membangun sehingga untuk ke depannya makalah kami ini bisa menjadi lebih sempurna.
Atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar