Kedudukan Anatomi dan Fisiologi Dalam Keperawatan
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit, kita harus terlabih dahulu mengetahui stuktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam khidupan sehari-hari. pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawat profesional dapat makin jelas menafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut.
anatomi berasal dari bhasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisahkan atau mengurangi dan tomos artinya memotong-motong.anatomi berarti mengurangi dan memotong. ilmu bentuk dan susunan tubuh dapat di peroleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagia-bagian dari badan da hubungan alat tubuh satu dengan yang lain.
Anatomi permukaan
Sumber pengetahuan yang langsung dapat di gunakan yaitu tubuh sendiri yang membuktikan hal-hal yang di pelajai. Contoh , pengetahuan yang di peroleh dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang di lakukan oleh dokter atau perawat dapat di ikuti dengan seksama dengan cara palpasi(periksa raba),perkusi(periksa ketok),dan akultasi (periksa dengar), mempelajari keadaan pasien guna mencari data untuk menegakkan diagnosis penyakit.
Permukaan kepala.
Sebuah garis yang di tarik dari protuberansia oksipitalis (garis dari bagian yang menonjol kepala belakang) eksterna ke depan melali puncak tengkorak ke titik tengah basis hidung, menujukkan fisura longitudinalis yang memisahkan belahan otak kiri dan otak kanan.
Cara untuk menemukan sulkussentralis dengan menetukan titik tengah antara protuberansia okspitalis eksterna dan basis hidung. Sebuah garis mengris melintang 1 cm di belakang titik tengah berjalan berjalan ke arah telinga, menunjukkan ke arah sulkus sentralis.
Prosesus mastroid dapat di raba di elakang telinga. Kelenjar parotis terjepit antara prosesus mastoid dan ramur smandibula (rahang bwah) dan menutupi maskulus maseter (otot kunyah) yang akhirnya memasuki mulut.
Arteri fasialis berjalan di atas mandibula anterior. Arteri temporalis menyilang prosesus zigomatikus tulang pelipis di depan telinga.
Batang leher
Leher terbagi dua bagian utama yang berbentuk segitiga yaitu anterior dan posterior. Oleh otot sternokleidomastoid yang bejalan menyerong dari prosesus mastoid tulan pelipis ke sebelah depan klavikula, dan dapat diraba. Tulang itu terletak pada dasar leher dan memisahkannya dari rongga torak .
Segitiga posterior leher sebelah depan di batasi otot sternokleidomastoid dan di belakang oleh tepi otot trapezius. Bagian ini berisi sebagian saraf servikal dan plekus brakhialis, serangkaian kelenjar limfe, urat saraf dan pembuluh darah, di tempat ini penekanan arteri subklavia di lakukan dengan jari.
Segitiga anterior di sebut juga segitiga karotis karena terdapat arteri karotis komunis beserta cabangnya yaitu karotis interna dan karotis eksterna juga vena jugularis interna dan saraf.
Segitiga digastrik, terletak di bawah rahang, terdapat kelenjar submandibularis dan kelenjar parotis, cabang saraf fasialis dan arteri fasialis. Struktur lainnya sebelah dalam pembulu karotis manubrium sterni merupakan hal penting karena di belakangnya terletak sebagaian dari arkus aorta dan vena inominata.
Trakea di mulai dari bawah tulang rawan krikoid berjalan masuk rongga toraks dan berakhir menjadi bronkus kiri dan kanan setinggi sudut sternum.
Esofagus mulai dari tepi bawah tulang rawan krioid berjalan kebwah di belakang trakea. Kelenjar timus terletak di belakang manubrium sterni, ada kalanya meluas ke atas sampai ke batang leher.
Batang tubuh
Jika di bandingkan dengan tulang belakang puncak sternum terletak setinggi sambungan kedua dan ketiga veterba torakalis dan sendi antara batang sternum dan prosesus xipoid, terletak setinggi ruas kesembilan dan kesepuluh veetebra torakalis.
Abdomen
Linea alba membentuk lekukan yang berjalan melalui garis tengahabdomen dari tulang rawan prosesus xipoid ke simfisis pubis. Di kiri dan kanan garis dapat diraba otot abdomen,otot ini dapat dikerutkan dengan cara tidur terlentang dengan lengan di samping, mengangkat bahu dan kedua tungkai bawah ke atas. Umbilikus atau pusar berada pada ketinggian antara vertabra limbalis ke tiga dan ke empat.
Spina iliaka anterior superior dapat di raba denga jelas. Dengan menarik garis lurus dari umbilikus ke spina ilika anterior superior pada sebelah kanan.
Pada sepertiga tengah garis ini, kita menemukan titik McBurney yang merupakan tempat paling nyeri pada peradangan usus buntu. Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga sebelah bawah dan tulang rawan, fundus lambung mencapai ketinggian ruang antar-iga kelima kiri.
Kedudukan hati, prankeas, duodenum, kandung empedu dan beberapa bagian dari kolon, bisa lihat di gambar. Kandung empedu sedikit melampaui tepi rawan iga ke sembilan kanan. Pankreas berada di sebelah belakang abdomen di depan vertebra lumbalis pertama. Arteri iliaka komunis di depan vertebra lumbalis keempat. Sekum berada di sebelah kanan dan permulaan fleksura sigmoid kolon di sebelah kiri.
Keterangan:
- Hipokondrika sinistra
- Epigastrika
- Hipokondrika dekstr
- Lumbal sinstra
- Umbilikus
- Lumbal dekstra
- Lliaka sinstra
- Hipogastrika
- Lliaka dekstra
Pandangan depan batang tubuh
Sudut sternum, dapat di raba dr luar terdapat setinggi persambungan iga kedua dan sternum. Pada ujung lain dari sternum tersebut sudut intra-sternum atau xifoid teraba sebuah lekukan dangkal. Debaran apeks jantung dapat di raba atau di lihat pada ruang interkostalis(antar-iga) kelima. Untuk memudahkan maka abdomen di bagi oleh empat bidang (dua bidang vertikal dan dua bidang horisontal) sehingga menjadi sembilan daerah dengan demikian organ di dalamnya dapat di jelaskan letaknya. Ginjal kiri terdapat di antara ruas vertebra torakalis kesembilan sampai sampai ruas tulag pinggang (vertebra lumbalis) ketiga, ginjal kanan sedikit lebih rendah karena kutub atasnya bertemu dengan hati ( hepar).
Rongga-rongga dalam tubuh
Rongga ini terdiri atas rongga dorsal dan rongga vertikal.
Rngga dorsal, yaitu ronggayang terdapat di bagian belakang dari ruas tulang belakang, terdiri dari rongga kranium yang di dalamnya terdapat sumsum tulang belakang.
Rongga ventral, yaiu yang terletak di bagian depan ruas tulang belakang, yang terdiri dari rongga toraks (rongga dada) yang didalamnya terdapat paru-paru, esofagus, trakea, jantung, aorta, dan lain-lain. Rongga abdomen (rongga perut) yang di dalamnya terdapat alat-alat seperti kandung kemih, rektum, sebagian alat reproduksi dan lain-lain.
Di samping rongga-rongga tersebut di atas masih terdapat rongga kecil dalam tubuh antara lain rongga mata (kavum orbita), rongga hidung (kavum nasi), rongga mulut (kavum oris), rongga telinga (kavum timpani).
Dari belakang spina vertebra atau taju tulang belakang dapat di raba. Pada taju vertebra servikalis (taju tulang belakang bagian leher) ketujuh teraba tulang belikat (skapula), lebih jelas terutama pada orang kurus, letak skapula setinggi tulang punggung kedua sampai ketujih. Kedudukan spina iliakasuperior dan posterior di ketahui dengan adanya lekukan di sepanjang krista iliaka, dapat di rab titik tertinggi terletak pada vertebra lumbalis keempat, dengan garis kita menemukan tempat yang aman untuk fungsi lumbal. Sum-sum tulang belakang berakhir setinggi vertebra lumbalis kedua.
Anggota gerak atas
Pembengkakan kelenjar limfe dapat di raba sewaktu terjadi peradangan pada anggota gerak atas. Pada anggota gerak atas ini terdapat fosa antekubitil atau lekuk depan siku. Bagian dalam dari siku teraba pembuluh darah (vena basilika dan sefalika) tempat memberikan infus dan suntikan intravena pada daerah siku. Pad penonjolan tulang yang sejajar dengan ibu jari dapat diraba arteri radialis tempat meraba denyutnadi.
Anggota gerak bawah
Pembengkakan kelenjar limfe paha lipat paha akan teraba kalau terjadi peradangan anggota gerak bawah. Pada patela (tempurung lutut) di lakukan pemeriksaan perkusi (periksa ketok) untuk menmukan garak refleks. Pada anggota garak bawah ini terdapat maleolus lateralis (mat kaki luar ) dan maleolus medialis (mata kiri dalam).
Drs.H.syaifuddin,AMK. (2006). Anatomi fisiologi. penerbit buku kedokteran EGC
0 komentar:
Posting Komentar