PEMBUAHAN (KONSEPSI)
Proses terjadinya pembuahan dikatakan berhasil apabila sel sperma berhasil menembus sel telur (ovum) yang sudah matang di daerah tuba falopi (saluran telur).Setiap bulan, salah satu indung telur pada tubuh perempuan akan memproduksi 15 sampai 20 sel telur (ovum), lalu melepaskan satu sel telur yang paling matang ke tuba falopi dan siap dibuahi.
Peristiwa ovulasi ini terjadi sekitar 12 atau 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi.Berbeda dengan laki-laki tubuhnya memproduksi sperma segar setiap hari (bahkan beberapa jam setelah melakukan hubungan seksual). Setiap ejakulasi mengandung 30 sampai 300 juta sel sperma (dan mereka bisa bertahan sampai 7 hari lamanya di dalam rahim Anda), tapi hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur (ovum).
Salah satu rintangan sperma adalah kondisi vagina yang asam, yang membuat banyak sel sperma mati di perjalanan, mulai dari liang vagina, menuju rahim, sampai ke tuba falopi.Sperma juga harus menembus lapisan luar sel telur (ovumBila materi genetik kedua sel berhasil bergabung, embrio akan terbentuk di tuba falopi. Selanjutnya, embrio tadi akan bergerak menuju rahim, lalu menempel di dindingnya.
PROSES PERJALANAN SPERMA MENUJU SEL TELUR
Bagian cair dari air mani berfungsi memberikan nutrisi bagi sperma selama proses menuju tuba falopi. Saat ejakulasi, ia langsung menggumpal di dalam vagina, menjadi pelindung fisik tiap sel sperma (untuk mencegah sperma berkeliaran ke arah yang salah).
Setiap sperma yang tidak mampu melewati liang rahim akan langsung keluar lewat vagina. Sel-sel sperma yang pergerakannya lamban juga memiliki kemungkinan hidup yang sangat kecil dan akhirnya mati. Sebagai sistem pengamanannya, vagina memiliki lingkungan yang sangat asam yang dapat menghancurkan sel dalam waktu yang relatif singkat.
Di serviks/mulut rahim sperma akan dibanjiri oleh lendir serviks. Mendekati masa ovulasi, tekstur lendir serviks akan menjadi lebih melar, jernih, dan tipis. Melalui pengamatan mikroskopis, benang-benang molekul lendir serviks akan berbaris rapi membentuk pola seperti rel kereta api, sehingga sperma dapat naik dan ikut “menumpang” sampai ke tujuan.
Penambah kecepatan. Sel sperma yang baru saja terejakulasi masih harus menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk melalui proses perubahan biokimia. Perubahan ini merupakan semacam penambah kecepatan selagi sperma berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk bertemu sel telur (ovum).
Proses pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur ke tuba falopi membutuhkan waktu yang cukup lama. Bila sperma sampai terlalu dini, mereka berisiko mati sebelum sel telur (ovum) muncul. Sebaliknya, bila sperma muncul terlambat, mereka akan kehilangan kesempatan bertemu sel telur (ovum) karena telanjur luruh. Dalam sebulan, sel telur (ovum) yang matang muncul dari satu indung telur saja atau pada salah satu tuba falopi saja.
Sperma pertama yang berhasil masuk ke dalam inti sel telur (ovum)menjadi yang berhak melepaskan materi genetiknya.Begitu sperma berhasil menembus dindingnya, sel telur (ovum) segera melepaskan reaksi kimia agar bisa menolak sperma lain masuk ke dalamnya.
Selanjutnya, kromosom sperma dan sel telur (ovum) bertemu. Ini berarti sel telur (ovum) telah resmi dibuahi. Dalam hitungan jam, zigot akan membelah diri terus-menerus. Dalam satu minggu, gumpalan berisi kurang lebih seratus sel akan bergerak menuju rahim dan menempel di sana.
0 komentar:
Posting Komentar