Kamis, 28 Juli 2016

Tipe Tekanan Darah Rendah dan Cara mengatasi nya


TEKANAN DARAH (Blood Pressure)

Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

sistol
Diastole
Darah rendah(hipotensi)
< 90
< 60
Normal
90-120
60-80
Pre-hipertensi
120-140
80-90
Darah tinggi/hipertensi(stadium 1)
140-160
90-100
   Darah tinggi/hipertensi(stadium 2)
>160
>100

TEKANAN DARAH RENDAH

Tekanan darah rendah(hypotention) yang sesungguhnya adalah jika seseorang selalu mengalami tekanan darah di bawah 120/80, sedangkan semua yang disebutkan pada alinea di atas bersifat sementara. Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah dapat dikatakan mengidap tekanan darah tinggi, jika tekanan sistoliknya (atas) meningkat setidaknya 20 mmHg dan tekanan diastoliknya (bawah) meningkat setidaknya 10mmHg, walaupun tekanan darahnya setelah peningkatan masih di bawah 140/90. Misalnya seseorang yang biasanya tekanan darah rendahnya 110/70, jika meningkat menjadi 130/80 sudah dikatakan mengidap penyakit tekanan darah tinggi.

Berapakah tekanan darah Anda dianggap rendah?
Tekanan darah dianggap rendah jika sama dengan atau kurang dari 90 / 60 mmHg. Tekanan darah normal adalah 120 / 80 mmHg.Angka 90 (atas) disebut sistolik, yaitu tekanan ketika jantung berdetak memompa darah, sedangkan angka 60 (bawah) disebut diastolik, yaitu tekanan saat jantung istirahat.
Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.

Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.

  • Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
  • Penyebab Penyakit Darah Rendah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
  • Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
  • Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
  • Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).


Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
  • Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
  • Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
  • Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
  • Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
  • Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.


Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. 

Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya. Normal Hb 14-17
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Blog Archive

Translate

Text Widget

Copyright © ILMU KESEHATAN | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com