Jumat, 29 Juli 2016

Penyebab Gangguan Tubuh Karena Kekurangan Cairan dan Elektrolit



KONSEP DASAR KEBIDANAN
GANGGUAN TUBUH KARENA KELEBIHAN CAIRAN DAN ELEKTROL

  • Pengertian Cairan dan Elektrolit

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.

Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

B.Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit
  • Umur

Karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh,metabolism,dan berat badan.
  • Iklim

Orang yang tinggal di daerah yang panas(suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat.
  • Strees

Meningkatkan metabolisme sel,glukosa darah, dan pemecahan glikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
  • Diet

Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga serum albumin dan cadanagn protein akan menurun,padahal keduanya sangat diperlukan dalam keseimbangan cairan yang menyebabkan edema.
  • Kondisi sakit


C. Gangguan tubuh karena kelebihan Cairan

Air merupakan bagian penting dalam tubuh manusia. Dalam tubuh, air berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, pelarut, bantalan sendi, dan membawa zat penting ke seluruh tubuh.
Konsumsi air pun tak boleh kekurangan maupun kelebihan karena dapat menganggu kesehatan. Berikut akibatnya jika kelebihan air, seperti dipaparkan dokter spesialis penyakit dalam-konsultan ginjal dan hipertensi, Parlindungan Siregar.Overhidrasi berbahaya bagi tubuh Anda, dampaknya bisa sampai pada kematian.

Asupan air tidak boleh berlebihan karena dalam keadaan normal, ginjal yang sehat hanya mampu mengeluarkan 400-600 ml air per jam.
Berlebihan minum air justru bisa menyebabkan hiponatremia atau kekurangan natrium dalam darah. Akibatnya, kesadaran bisa menurun dan tubuh terasa lemas.

Bahaya kelebihan air juga bisa terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga berat. Menurut Parlin, kondisi ini pun bisa menyebabkan kematian. Orang yang melakukan olahraga berat juga disarankan tidak minum berlebihan saat olahraga. "Jadi kalau haus minum. Minumlah air seperlunya," imbuh Parlindungan.

Wanita disebut lebih rentan mengalami overhidrasi atau kelebihan cairan. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki tubuh yang lebih kecil, sehingga pelepasan panas dan cairan tubuh melalui penguapan dan keringat lebih sedikit.

"Pada perempuan, cairan lebih banyak tertahan di dalam tubuh. Faktor perubahan hormonal seperti saat menstruasi juga membuat tubuh perempuan mempunyai kecenderungan menahan air," papar pakar fisiologi olahraga dari Departemen Fisiologi FKUI Ermita Ilyas di RSCM Jakarta.

Tipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah sebagai berikut :

1. Ketidakseimbangan Isotonik
Kekurangan dan kelebihan isotonic dapat terjadi jika air dan elektronik diperoleh atau hilang dalam proporsi yang sama. Kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali terjadi ketidakseimbangan lain.

Klien yang beresiko mengalami ini adalah klien yang mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal, misal akibat muntah, pengisap lambung, diare, atau fistula. Bayi dan lansia ( usia lanjut ) paling cepat terkena pengaruh akibat kehilangan cairan dan elektrolit ini (Weldy, 1992). Penyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obat diuretic, keringat yang banyak, demam, dan penurunan asupan per oral.

Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum. Klien yang beresiko mengalami kelebihan volume cairan ini meliputi klien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis (Weldy, 1992).

Penyebab beserta tanda dan gejala gangguan cairan ketidakseimbangan isotonic meliputi :

a. Kelebihan volume cairan
Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : denyut nadi kuat, pernapasan cepat, hipertensi, distensi vena leher, peningkatan tekanan vena, suara krakles di paru-paru, peningkatan berat badan yang cepat.
Penyebab :
  • Gagal jantung kongestif
  • Gagal injal
  • Sirosis
  • Paningkatan kadar aldosteron dan steroid di dalam serum

Hasil pemeriksaan laboratorium  penurunan semua BUN <10mg/100ml.
Penyebab :
  • Asupan natrium berlebihan


2. Sindrom Ruang-Ketiga

Sidrom ruang-ketida terjadi jika cairan terperangkap di dalam suatu ruangan dan cairan di ruangan tersebut tidak mudah ditukar dengan cairan ekstrasel. Klien yang menderita sindrom ruang-ketiga akan mengalami efek kekurangan volume cairan ekstrasel.

Sindrom ini terjadi ketika cairan ekstrasel berpindah kedalam suatu ruangan tubuh sehingga cairan tersebut terperangkap di dalamnya. Akibat murni yang terjadi adalah kekurangan volume cairan di dalam ekstrasel. Obstruksi usus yang kecil atau luka bakar dapat menyebabkan perpindahan cairan sebanyak 5 sampai 10 liter keluar dari ruang ekstrasel.

Penyebab beserta tanda dan gejala sindrom ruang ketiga meliputi
 Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : hipotensi, peningkatan lingkar perut (yang disertai obstruksi usus halus, asites).

Penyebab :
  • Hipertensi portal
  • Obstruksi usus halus
  • Peritonitis

  Hasil pemeriksaan laboratorium è natrium serum menurun <135mEq/L dan albumin menurun <3,5g/100ml (hilang dalam cairan yang terperangkap).

Penyebab :
  • Luka bakar


3. Ketidakseimbangan hiperosmolar :

Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : penurunan berat badan, membrane mukosa menjadi kering dan lengket, rasa haus, suhu tubuh meningkat, iritabilitas, konvulsi tarikan atau ketegangan otot yang dapat menyebabkan kejang pada bagian tubuh), koma.

Penyebab :
  • Diabetes insipidus
  • Interupsi dorongan rasa haus yang dikontrol secara neurologis
  • Ketoasidosis diabetic
  • Pemberian cairan hipertonik
  • Diuresis hipertonik

Hasil pemeriksaan laboratorium è natrium serum meningkat >145 mEq/L dan osmolalitas serum meningkat >295mOsm/kg.
Penyebab :
  • Pemberian cairan hipertonik
  • Diuresis osmotic

4. Ketidakseimbangan hipoosmolar

Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : tingkat kesadaran menurun, konvulsi, koma.
Penyebab : SIADH
Pemeriksaan laboratorium è kadar serum menurun <136mEq/L dan osmolalitas serum menurun <280 mOsm/kg
Penyebab : asupan air berlebihan


D. Gangguan tubuh karena kelebihan Elektrolit

Ketidakseimbangan elektrolit meliputi :

a.   Ketidakseimbangan Natrium
Nilai laboratorium normal untuk natrium serum adalah 135-145 mEq/L.

1. Hipernatremia
Hipernatremia adalah kondisi dimana nilai konsentrasi natrium lebih tinggi dari konsentrasi normal di dalam cairan ekstrasel, yang dapat disebabkan oleh kehilangan cairan yang ekstrim atau kelebihan natrium total. Apabila penyebab hipernatremia adalah peningkatan sekresi aldosteron , maka natrium dipertahankan dan kalium diekskresi. 
Ketika terjadi hipernatriema, tubuh berupaya mempertahankan air sebanyak mungkin melalui rebsorpsi air di ginjal. Tekanan osmotic interstisial meningkat dan cairan berpindah dari sel ke dalam cairan ekstrasel sehingga menyebabkan sel-sel menyusut dan menggangu sebagian besar proses fisiologis seluler.

Penyebab serta tanda dan gejala hipernatriema :
Penyebab è mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pamberian larutan salin hipertonik lewat IV secara iatrogenic, sekresi aldosteron yang berlebihan
Tanda dan gejala è Pemeriksaan fisik : demam tingkat rendah, lidah dan membrane mukosa kering, agitasi, konvulsi, gelisah, oliguria atau anuria, rasa haus, kulit kering dan kemerahan
Hasil pemeriksaan laboratorium : natrium serum >1,5 mEq/L, osmolalitas serum >295 mOsm/kg, dan berat jenis urine >1,030 (jika kehilangan air bukan disebabkan oleh disfungsi ginjal)
Penanganan hipernatremia adalah dengan pemberian cairan sampai defisit cairan tergantikan. Cairan yang diberikan adalah dextrose-5% atau NaCl-0,45%, tidak diberikan H2O karena dapat menyebabkan hemolisis.

b.   Ketidakseimbangan Kalium

Nilai laboratorium normal untuk kalium adalah 3,5-5,0 mEq/L.

1. Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan kondisi lebih besarnya jumlah kalium daripada nilai normal kalium di dalam darah. Penyebab utama hiperkalemia adalah gagal ginjal, adanya penurunan fungsi ginjal akan mengurangi jumlah ekskresi kalium oleh ginjal (Weldy, 1992).

Penyebab serta tanda dan gejala kiperkalemia :
Penyebab Gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan seluler yang parah seperti akibat luka bakar dan trauma, pemberian kalium melalui IV dalam jumlah besar secara latrogenik, insufisiensi adrenal, asidosis, infuse darah yang berlangsung cepat, penggunaan diuretic yang mempertahankan kalium
Tanda dan gejala è Pemeriksaan fisik : denyut nadi tidak teratir dan lambat, hipotensi, kesemasan/ansietas, iritabilitas, parestesia, kelemahan
Hasil pemeriksaan laboratorium : kalium serum >5,3 mEq/L.

Penanganan Hiperkalemi Terapy meliputi penyebab dan hemodialisis.Managemen hiperkalemia yang mengancam jiwa antara lain :
Ø      IV : dextrose 50 gr dengan 20 unit insulin
Ø      IV : kalsium klorida 10% 5-10 ml
Ø      IV : sodium bikarbonat 50-100 ml

c.   Ketidakseimbangan Kalsium
Nilai laboratorium normal untuk kalsium serum adalah 4-5 mEqlL.

1. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia adalah peningkatan konsentrasi total kalsium dalam serum dan peningkatan kalsium yang terionisasi. Seringkali hiperkalsemia merupakan suatu gejala dari penyakit pokok yang menyebabkan resorpsi tulang berlebihan disertai pelepasan kalsium.

Penyebab serta tanda dan gejala hiperkalsemia :
Penyebab è Hiperparatiroidisme, metastase tumor tulang, penyakit Pagel, osteoporosis, imibilisasi yang lama Tanda dan gejala Hasil pemeriksaan fisik : penurunan tonus otot, anoreksia, mual dan muntah, kelemahan, latergi, nyeri pada punggung bagian bawah akibat batu ginjal, penurunan level kesadaran, henti jantung
Hasil pemeriksaan laboratorium : kalsium serum >5 mEq/L, sinar X menunjukkan adanya osteoporosis yang menyeluruh, kavitasi tulang yang menyebar, batu saluran kemih radioopak (terlihat warna putih pada rongen), peningkatan keratin >1.5 mg/100ml karena kekurangan cairan atau kerusakan renal akibat urolitiasis


d.   Ketidakseimbangan Magnesium
Nilai laboratorium normal untuk magnesium serum adalah 1,5-2,5 mEq/L.

1. Hipermagnesemia
Hipermagnesemia terjadi ketika konsentrasi magnesium serum meningkat sampai di atas 2,5 mEq/L. Hpermagnesemia dapat menurunkan eksitabilitas sel-sel otonom.

Penyebab serta tanda dan gejala hipermagnesiema :
Penyebab Gagal ginjal, pemberian magnesium parenteral yang berlebihan
Tanda dan gejala è Hasil pemeriksaan fisik : refleks tendon dalam hipoaktif, pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan
Pemeriksaan laboratorium : magnesium serum >2,5mEq/L

e.   Ketidakseimbangan Klorida
Nilai laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.

1.  Hiperkloremia
Hiperkloremia terjadi jika kadar klorida serum meningkat sampai di atas 106 mEq/L, menyebabkan penurunan nilai bikarbonat serum. Hipokloremia dan hiperkloremia jarang terjadi sebagai akibat dari proses penyakit yang tunggal, tetapi umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan asam-basa. Tidak ada satu rangkaian gejala yang berhubungan dengan  perubahan ini.

Kesimpulan
  • Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut.
  • Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-pertikel yang bermuatan listrik yang disebut dengan ion jika berada dalam larutan.
  • Komponen cairan tubuh terdiri dari air dan zat terlarut.
  • Kompartemen cairan tubuh terdiri dari cairan intra seluler (CIS) dan cairan ekstraseluler (CES).
  • Gangguan keseimbangan cairan yaitu ketidak seimbangan isotonik, sindrom ruang ketiga, ketidakseimbangan osmolar.
  • Gangguan elektrolit yaitu ketidakseimbangan natrium, kalium, kalsium, magnesium, dan klorida.

Saran
Pasien yang mengalami gangguan cairan dan elektrolit sebaiknya segera ditangani karena sebagian besar dalam tubuh manusia terdiri dari cairan dan elektrolit dan apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian

DAFTAR PUSTAKA
http://aceh.tribunnews.com/2015/03/11/yang-terjadi-pada-tubuh-saat-kekurangan-dan-kelebihan-cairan
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/15/05/06/nnwjz4-kenali-gejala-overhidrasi-sejak-dini
http://lifestyle.sindonews.com/read/998618/155/wanita-lebih-rentan-terkena-overhidrasi-1431000374


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Blog Archive

Translate

Text Widget

Copyright © ILMU KESEHATAN | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com